Langsung ke konten utama

Unggulan

Cerita Sex Sedarah Emak Dan Nenek Ku Ketagihan Main DenganKU

  Home  Cerita Sex Sedarah  Emak Dan Nenek Ku Ketagihan Ngentot Denganku Emak dan nenek ku ketagihan ngentot denganku Saya ingin menceritakan kehidupan di masa lalu saya ketika baru tumbuh menjadi anak laki-laki. Saya hanya mampu mengingat kehidupan saya secara lebih lengkap sejak saya berumur 15 tahun. Dalam usia itu saya baru kelas 2 SMP di sebuah desa yang berada di pelosok, jauh dari keramaian dan kehidupan modern. Rumah saya hanya terbuat dari dinding anyaman bambu, lantai tanah dan letaknya terpencil di luar kampung. Kami keluarga miskin, mungkin jika menurut ukuran pemerintah adalah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Aku tinggal bersama emakku yang aku panggil simbok dan nenekku yang aku panggil mbah. Kami memang hanya bertiga. Mbok cerai dari Bapak sejak aku lulus SD. Aku tidak tahu apa penyebabnya, tetapi yang kurasa, Bapak pergi meninggalkan rumah dan sampai sekarang tidak tahu keadaannya. Mbah menjanda sudah sekitar 5 tahun karena kakek meninggal. A...

Bersetubuh dengan ibu kost

  Nikmatnya Nafsu Ibu Kost









Birahi Ibu Kost Terus terang, semuanya

terjadi secara tidak

sengaja. Pada waktu itu

aku membeli buku

tentang indera ke-enam

atau “bawah sadar”, tadinya sekedar iseng

waktu berada di suatu

toko buku. Inti buku itu

mengajarkan begini.

Kalau kita menginginkan

sesuatu maka kita harus mencoba

menvisualisasikannya..

Suatu saat apa yang kita

visualisasikan itu akan

terjadi, akan terlaksana.

Mimpi? Bukan. Sebab untuk mencapai indera

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

ke-enam seseorang

justru tidak boleh

tertidur, tetapi perlu

menurunkan gelombang

listrik di-otaknya dari gelombang beta menjadi

alfa. Caranya? Gampang

sekali.. Kita cukup

memejamkan mata,

membayangkan

menuruni tangga spiral dengan minimal 10 gigi.

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

Saat anda

membayangkan ini,

gelombang listrik di

otak anda akan menurun

frekuensinga dari 13 cycle atau lebih

perdetik, menjadi 8-13

cycle per detik.

Kelihatannya mudah

tetapi butuh latihan,

jadinya ya sukar.. He. He.. Nah di saat itulah

kita memasuki bawah

sadar (unconsciousness) Apa keinginnan saya?

Lha ini yang kurang ajar.

Aku ingin nangkring di

tubuh Nyai Elis (waktu

muda panggilannya

Neng Elis). Nyai Elis adalah ibu kostku.

Kenapa Nyai? Pertama,

kemungkinan hamil nol

persen. Pada usia 48

tahun biasanya wanita

sudah masuk masa menopause. Yang kedua,

ditanggung bersih, sehat

tak mungkin kena

penyakit “kotor” seperti

gonorrhoe, syphilis, HIV

dsb. Yang ketiga, gratis tidak perlu bayar,

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

karena sama-sama

menikmati. Untuk

wanita, bersebadan

dengan orang usia lebih

muda akan menambah hormon estrogen,

hormon khas wanita.

Kalau wanita

kekurangan hormon ini

akan menderita

osteoporosis, yaitu tulang menjadi rapuh,

mudah patah. Meskipun sudah kepala

empat, tapi jangan

meremehkan

kecantikannya. Wajah

Nyai masih terlihat ayu.

Kulit kuning langsat, tubuh langsing

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

semampai. Secara

legendaris, wanita sunda

sangat rajin memelihara

wajah dan tubuhnya.

Mandi lulur sudah seperti prosedur tetap

mingguan. Membedaki

wajah dengan berbagai

ramuan menjadi

rutinitas harian. Itu

sebabnya tidak hanya wajah dan tubuhnya

yang mengesankan. Bau

badannya juga sedap

dengan aroma lembut.

Lalu kalau mau tahu

seperti siapa? Seperti siapa ya..? Nah kira-kira

seperti itu.. Diana

Lorenza, janda beranak

satu dari Heru Kusuma. Sudah tiga tahun aku

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

tinggal di kost milik

keluarga Padmadireja

(suami Nyai Elis),

pensiunan wedana di

salah satu kabupaten di Jawa Barat. Keluarga Pak

Padma-Nyai Elis ini

mempunyai putera dua

orang, semua sudah

berkeluarga dan tinggal

di Jakarta. Tinggalah Bapak–Ibu semang

kostku ini dibantu

seorang PRT dan seorang

supir. Semua karyawan

ini pulang sore. Sudah seminggu aku

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

latihan meditasi, belum

ada hasil. Tambah tiga

hari lagi, meskipun

hampir putus asa. Tiba-

tiba.., pada hari ke sebelas.. Malam itu sudah pukul

10, pintu kamarku

diketuk orang. “Mas Agus.. Mas Agus”

“Ya.. Nyai”

“Tolong kerokin ibu

sebentar ya..” Pucuk dicinta, ulam tiba,

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

burung dahaga, apem

menganga.., hatiku

berjingkrak bukan main. “Sebentar Bu, saya ganti

pakaian dulu” Kamar-kamar yang

dipakai kost letaknya di

belakang rumah utama,

dipisahkan oleh satu

kebun kecil. Ada enam

kamar, membentuk huruf U mengelilingi

kebun. Masing-masing

kamar berpenghuni satu

orang. Kebetulan waktu

itu masa liburan, namun

karena aku harus mengejar “deadline”

penyelesaian skripsi,

terpaksa aku tidak dapat

mudik. Hiya khan, masak

sudah jadi mahasiswa

PTN terkenal seantero dunia rela di-DO. Singkat cerita aku sudah

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

duduk di tepi tempat

tidur di kamar Nyai.

Duduk dengan

bersimpuh, ya.. seperti

“pengerok” professional itu. Badan Nyai dalam

posisi tengkurap di

depan saya.

Punggungnya yang

putih, mulus tanpa

penutup apapun. Hanya tali BH sudah dilepas,

tetapi buah dadanya

masih sedikit terlihat,

tergencet di bawahnya..

Leher Nyai terlihat

jenjang, putih, dengan rambut yang panjang

sampai ke pinggang,

disibakkan ke samping.

Punggung ke bawah ada

sejenis kain sarung yang

diikatkan sekenanya secara longgar. Ke

bawah, kain itu hanya

menutupi sampai lipatan

lutut. Di bawahnya betis

yang halus, kencang. Wajah Nyai menghadap

ke samping di mana saya

duduk. Sesekali meraba

lutut saya, entah apa

maksudnya.

Pemandangan ini mampu dan makin mengeraskan

burungku yang sejak

dari kamar tidurku

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

mulai melongok, eh..

bangun menggeliat

(Jawa: ngaceng). Dalam waktu 15 menit seluruh

punggung Nyai sudah

aku keroki. Suasana

sekitar kamar hening,

hanya degub jantungku

yang makin mengeras. Burungku, pelan tapi

pasti makin menegang

juga. Aku diam, Nyai

juga demikian. Mau

ngomong apa aku?

Bicara tentang Pak Padma..? Ah sama aja

bicara tentang

kompetitor. Toh malam

ini aku yang akan

menjadi “Mas Padma”,

akan menumbuk padi di lumbung Nyai. Mau

ngomong anak-anak

Nyai? Yang akan

ditengok Pak Padma

yang sore tadi

berangkat? Ngapain toh sebentar lagi aku akan

cerita dewasa, cerita sange, cerita sex, cerita xxx, cersex, xnxx

menganggap Nyai ini

ibarat pacarku. “Pinggangnya juga ya

Mas..”

“Ya.. Ya.. Bu..”, jawabku

seperti terbangun dari

lamunan berahi. Aku tarik kain yang

menutupi pinggang

Nyai. Ya ampun..

Rupanya Nyai sudah

melepas celana

dalamnya. Kini di depan mataku ada

pemandangan yang..

Waduh.. Ada gambaran

parit sempit di tengah

tulang pinggang

memanjang ke bawah.. Terus.. Ke bawah,

berujung di satu celah

sempit di antara dua

bukit pantat yang putih

padat.. Menggemaskan..

Aku bayangkan.. Apa yang ada di depan

pantat itu.. Tiba-tiba Nyai

membalikkan

badannya.. “Depan ya Mas..” Dengan mata terbelalak

kaget, kini aku melihat

pemandangan yang luar

biasa, yang belum

pernah kulihat selama 24

tahun berada di kolong langit. Seorang wanita

dengan kulit langsat

telanjang bulat, dengan

lingkaran perut

pinggang ramping, buah

dada masih lumayan besar, meskipun sudah

rebah ke samping. Di

tengan buah dada yang

ber “pola” tempurung,

terlihat puting besar

warna hitam dikelilingi area hitam kecoklatan..

Di bawah pusar ada

rambut yang mula-mula

jarang tetapi semakin ke

bawah semakin lebat,

sepeti gambaran menara “Eiffel” dengan ujung

runcingnya menuju

pusar.. Di pangkal

tumbuhnya rambut

terdapat gundukan

vagina yang pinggir kiri dan kanannya tumbuh

rambut, bak gambaran

hutan kecil.. Ampun

mana tahan.. Mau pecah

rasanya penisku

menahan tekanan akumulasi cairan di

pembuluh darah

penisku. “Nyai Aku nggak tahan

lihat begini..?”

“Maksudnya, Mas Agus

sudah capai..?”

“Enggak Nyai.. Burung

saya sudah.. Nggak bisa.. Nggak bisa.. Saya nggak

tahan lagi..!”

“Lho, kok baru bilang

sekarang.. Ayo naik..”,

sambil berkata demikian

tangan kanannya melambai,

mempersilakanku

menaiki perutnya.. Seperti kucing

kelaparan, aku segera

mengangkangi perut

Nyai, aku mau mencium

pipinya, lehernya, mau

melumat bibirnya. Tetapi gerakanku

membungkuk terganjal

burungku yang keras

dan sakit waktu

tertekuk. Malah ketika

kupaksakan dan terus tertindih perutku,

pertahanan katupnya

jebol. Karena tiba-tiba..,

crut.. crut.. crut.. Dari

burungku tersembur,

memancar air mani, yang disertai rasa

nikmat. Ejakulasi!!

Semburan air maniku

mengenai dada Nyai,

leher dan perutnya. Setelah menyembur,

burungku sedikit

kendur, aku peluk leher

Nyai, aku kulum dengan

berapi-api bibirnya.

Rupanya Nyai merespons dengan penuh gairah

juga. Aku gigit dengan

lembut bibirnya,

sesekali aku sedot

lidahnya. Lima menit

lamanya, baru aku tersadar. “Maaf Nyai, air mani

saya tadi..”

“Ah, nggak apa-apa, itu

tandanya Mas Agus

masih “jejaka ting-ting”,

nanti sebentar juga bangun lagi.”, sambil

berkata demikian, Nyai

mencium lagi bibirku.

Tentu saja aku

membalasnya dengan

lebih bernafsu. Kecuali bibirku melumat

bibir Nyai, tanganku

juga meraba buah dada

Nyai. Memang sudah

tidak gempal, tapi masih

“berisi” 80 persen. Kedua tanganku masing-

masing meraba,

memeras-meras,

memilin-milin puting

Nyai. Kadang saking

gemasnya cengkeraman tanganku ke buah

dadanya agak keras,

menyebabkan Nyai

meringis menggeliat.

Begitu juga bila puting

Nyai aku pilin agak kuat, nyai bereaksi.. “Enak, enak.. Tapi sakit

Mas.. Jangan keras-

keras.. Yang

(maksudnya Sayang)..” Tanpa terasa saat aku

menggulati tubuh Nyai,

mendekami dada, perut,

menekan vagina Nyai

dengan penisku, terasa

burungku mulai menggeliat lagi. Makin

lama makin keras. “Nyai.. Burung saya..

Nyai mau.. Lagi..?”

“Nah, apa khan.. saya

bilang, ayo.. lagi, tapi

‘ntar.. Yang, aku

bersihkan badanku dulu ya.. ya..” Nyai masuk ke kamar

mandi dalam di ruang

tidur. Keluar dari kamar

rambutnya terlihat

sedikit basah, sebagian

terjurai di lengan. Ya.. Tuhan.. Cantik sekali

dewi ini.. Aku pun juga masuk

juga ke kamar mandi,

membersihkan bagian

badan yang terkena air

mani. Keluar dari kamar

mandi dalam keadaan telanjang bulat, terlihat

burungku tegak, keras

mendongak ke atas

membentuk sudut 45

derajat dengan garis

horizontal. Batangnya besar, warna kehitaman

dengan tonjolan

pembuluh darah

membujur, sebagian

melintang. Seperti

tongkat ukiran. Ujungnya, gland penis,

besar, kemerahan,

membentuk topi baja

yang mengkilat. Antara

gland penis dan batang

terlihat leher penis yang dangkal. Rasanya aku

mau berkelahi dengan

membawa senjata

golok. Waktu Nyai melihat aku

dan memperhatikan

penisku.. “Hei.. Gede buanget..

Hebat buanget.. Pasti

nikmat buanget..” Aku

menyahuti tiruan iklan

itu, dengan meletakkan

ibu jari tangan kananku di depan bibirku..

“Sssstt..” Tentu saja Nyai

senyum atas jawaban

spontanku. Langsung akau naiki

perut Nyai. Dengan lutut

menahan badan, aku

sedikit menunduk,

memegang penisku.

Segera kumasukkan ke liang vagina Nyai. Aku

takut kalau nanti

terlambat masuk ke

vagina, maninya

tersembur lagi keluar.

Nyai maklum juga kelihatannya. Kupegang

penisku, kepalanya

kuhadapkan di depan

vagina Nyai, lalu

kudorong masuk. Bless..

Lega sekali rasanya. Kalau nanti muncrat, ada

di dalam liang vagina

Nyai.. Lalu aku rebahkan

tubuhku ke depan

dengan bertumpu pada

kedua sikuku.

Bertemulah dadaku

dengan buah dada Nyai, bibirku dengan bibir

Nyai. Kedua tanganku

memegang pipi Nyai,

Nyai kucium mesra, lalu

kucucuk-cucukkan

bibirku pada bibirnya, eh.. menirukan burung

yang bercumbu. Sesekali

tanganku meremas buah

dadanya, memilin

putingnya, terkadang

mulutku turun ke bawah, menghisap

cerita sange,cersex,cerita sex,cerita xxx,cerita dewasa,xnxx,

puting buah dada Nyai,

bergantian kanan dan

kiri Akan halnya penisku

waktu kumasukkan ke

liang vaginanya, rasanya

memasuki ruang

kosong, berongga.

Tetapi setelah itu rasanya ada kantong

cerita sange,cersex,cerita sex,cerita xxx,cerita dewasa,xnxx,

yang menyelimuti.

Permukaan kantong itu

bergerigi melintang,

pelan-pelan kantong itu

“meremas “penisku. Tak ingin cepat berejakulasi

maka kutarik penisku,

kantong vagina itu tidak

“mengejar”nya.

Kumasukkan lagi seperti

tadi, terasa masuk ruang kosong, sebentar liang

vagina mulai meremas,

kutarik lagi. Begitu

beberapa kali.

Terkadang penisku agak

lama kutarik keluar, sampai tinggal “topi

bajanya” yang ada di

antara ‘labia mayora’-

nya. Terus begini Nyai

mencubitku.. “Masukkan lagi Yang..” Gerakkan in-out ini

cerita sange,cersex,cerita sex,cerita xxx,cerita dewasa,xnxx,

makin cepat,

“pengejaran” penis oleh

sekapan kantong vagina

juga makin cepat. Di

samping itu di pintu masuk, bibir luar (labia

mayora) dan bibir dalam

(labia minora) juga ikut

“mencegat” penisku.

Makin cepat aku keluar-

masukkan penisku, Nyai terlihat makin

cerita sange,cersex,cerita sex,cerita xxx,cerita dewasa,xnxx,

menikmati, demikian

juga aku sendiri. Ibarat

mendaki gunung hampir

tiba di puncaknya.

Kecepatan penisku memompa vaginanya

semakin bertambah

cepat, denyut nadiku

semakin bertambah,

nafas juga semakin

cepat. Terlihat juga wajah Nyai semakin

tegang menanti puncak

cerita sange,cersex,cerita sex,cerita xxx,cerita dewasa,xnxx,

orgasme, nafasnya

terlihat juga semakin

kencang. Cairan di liang

vagina Nyai juga terasa semakin banyak, ibarat

oli untuk melicinkan

gesekan penisku.

Peluhku mulai menetes,

jatuh bercampur peluh

Nyai yang tercium sedap dan wangi. Makin cepat, makin

tinggi.., tiba-tiba

penisku terasa disekap

rongga vaginanya

dengan kuat.. Kuat

sekali dengan denyutan yang cepat tetapi

dengan amplitudo yang

rendah. Orgasme! Nyai

mencapai orgasme. Di

saat itu lengan Nyai

memeluk leherku kuat sekali, sedang

tungkainya memeluk

pantatku dengan

kencang. “Aihh..”, terdengar

desah kepuasan keluar

cerita sange,cersex,cerita sex,cerita xxx,cerita dewasa,xnxx,

dari bibir Nyai. Beberapa menit

kemudian lubang

penisku terasa jebol,

cairan menyemprot

keluar entah berapa cc.

Nikmat.., nikmat sekali.. Nikmat luar biasa.

Orgasme Nyai terjadi

lebih dulu dari

ejakulasiku. Kalau saja

Nyai masih bisa hamil,

kata dokter anak yang lahir nanti adalah pria. Saya masih tetap

memeluk Nyai sambil

mengendurkan nafas.

Pelan-pelan penisku

mulai mengendur,

mengkerut. Tapi rupanya Nyai

merespons. Paha dan

tungkainya

diselonjorkan

(diluruskan). Maksudnya

memberi jalan agar penisku keluar. “Terima kasih Yang,

terima kasih Mas Agus..

Mas hebat sekali..”,

bisiknya.

“Kau cantik sekali Nyai,

secantik bidadari..”, balasku Badanku kurebahkan di

samping badan Nyai,

memeluk Nyai yang

cerita sange,cersex,cerita sex,cerita xxx,cerita dewasa,xnxx,

tidur telentang. Kami

tidur dalam keadaan

telanjang, hanya ditutupi selimut.

Komentar

Postingan Populer